XVIDEOS akari_sas

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Free 3D Photo Maker

Free 3D Photo Maker Make 3D picture yourself!

How to use Free 3D Photo Maker

Step 1. Download Free 3D Photo Maker

This is a clearly free program. There is no spyware or adware. It's absolutely safe to install and to run!

Step 2. Launch Free 3D Photo Maker

Free 3D Photo Maker: launch the program

Follow Start > All Programs > DVDVideoSoft > Programs > Free 3D Photo Maker or just click the Free 3D Photo Maker icon on the desktop.

The interface is very simple and self explaining.

Step 3. Select Input Images

Free 3D Photo Maker: select input files

Click "Open left image" button and then "Open right image" button to select input files.

Note: You need to take two shots of a still set object captured with a small horizontal shift. Usually the distance must be about 2-3 inches to have the right scene.

Exclusive feature: You can make a 3D picture out of one source image file. Just check "Use single image" box.

Step 4. Select Output Location

Free 3D Photo Maker: select output location

Click the Browse... button and choose the location where you would like to save your converted 3D images. Click Save.

Step 5. Select Algorithm

Free 3D Photo Maker: select algorithm

In the list of Algorithms select one to create anaglyph 3D image. The following algorithms are available:

color (red-cyan) anaglyph - regular reb-blue anaglyph

true (dark) anaglyph - output image is darker than the original

gray anaglyph - the output image is gray-painted. In this case the brightness is more even, however, no color reproduction is shown.

optimized anaglyph - color balance in output image is preserved (in contrast to gray and true anaglyph). Complex calculations bring a better color reproduction (in contrast to color anaglyph).

colorCode (yellow-blue) anaglyph - it is intended for yellow-blue anaglyph glasses. Another component separation combination produces a better color rendering than red-cyan anaglyph without additional optimization on most materials as well as gives more even brightness.

Step 6. Make 3D

Free 3D Photo Maker: make 3D

Click the Make 3D! button and wait until the 3D image is converted.

Note: Your picture will be cut approximately by 20 pixels from the left and the right side.

Free 3D Photo Maker: put on anaglyph glasses to see the picture

Put on stereo anaglyph glasses to view the output image.

Tukang Rumput Jahanam









     Namaku Retno waktu kejadian biadab itu umurku 29 tahun,sedang Andi putra pertamaku sudah menginjak usia 7 tahun.
Kejadian biadab ini telah terjadi lima tahun yang lalu berawal ketika suamiku di pindahkan dinas di suatu kota M di Jawa Timur.Kami menempati rumah di suatu komplek perumahan yang cukup baik dan umumnya sudah banyak berpenghuni.

    Ada seorang tukang rumput yang biasa memotong rumput di tiap-tiap halaman rumah kompllkes kami ,orang memanggilnya Pak Kasan umurnya sudah diatas 60an tahun.Tubuhnya kekar walau bisa dibilang pendek,orangnya berkarakter keras khas pria dari daerah Madura.Seperti juga para tetangga,akupun dan suami "berlangganan "tiap bulan padanya untuk memotong rumput di halaman rumah kami sembari memangkas pohon - pohon atau tugas yang sejenisnya.

             Pada hari jahanam itu,sekitar tengah hari  Pak kasan datang ke rumah kami sembari minta diberi pekerjaan untuk memotong rumput.Awalnya aku agak keberatan mengingat baru seminggu yang lalu dia memangkas rumput di halaman rumah kami.
"Wah,Pak kan baru aja seminggu rumputnya dipotong..... bulan depan aja ya pak dipotongnya." Kataku berkeberatan.
"Saya minta kerjaan aja enggak boleh...... awas nanti kalau ada apa-apanya....."Katanya dengan nada mengancam.
Akhirnya aku yang mengalah dan aku serahkan padanya untuk bekerja memotong rumput.


            Kalau mengingat ke belakang tentang diri Pak Kasan ini,aku sendiri sebenarnya kurang senang pertama orangnya itu keras dan keras kepala,juga akau sering ngeri kalau ia sedang membawa celurit dan golok besar.Walaupun alat-alat tajam itu digunakannnya untuk membantunya bekerja tetapi kadang-kadang yang aku lihat alat itu kuanggapdipakai sebagai alat intimidasi.Terutama akau yang wanita ini.Karena pernah sekali waktu ia berbicara padaku tentang bayarannya yang diminta tidak masuk akal dan tidak sesuai denan perjanjian semula Pak Khasan marah sambil mengacung-acungkan celuritnya itu.Bahkan setelah selesai a bekerja ia tidak menaruh celuritnya itu melainkan terus menentengnya kemana-mana.

          Kembali pada saat kejadian di hari jahanam itu........Setelah aku mengalah pada lelaki tua itu kemudian aku ke dapur bersiap untuk memasak makannan hari ini.Sedangkan Andi yang saat itu sudah pulang sekolah sedang bermain sendiri di kamar.
Dari balik kaca dapur aku sembari memperhatikan apa yang dikerjakan Pak Khasan ternyata ia tidak mengerjakaan apa-apa!! dan malahan cuma duduk berteduh di bawah pohon beringin  di halaman yang tak terlalu tinggi.
"Maunya apa sih orang itu" Gumamku kesal.... Tetapi astaga... aku kaget sekali dengan apa yang kulihat...Lelaki tua itu mengoleskan sesuatu ke kemaluannya lalu mengosok-gosokannya tanpa rasa malu kalau ada orang yang melihatnya!Semua kejadian itu ia lakukan pada posisi duduk dibawah pohon beringin dan berulang ulang  ia mengoleskan sesuatu yang seperti minyak ke tangannya lalu dari tangannya ia gosok-gosokknan  ke kemaluannya sendiri.Malahan aku mennjadi yang malu sendiri melihat semua kejadian itu.
"Aduh maunya apa lagi sih orang itu"Kembali gumamku kesal.
Tetapi kemudian ia berdiri dan....astaga ia berjalan kencang menuju ke arah dapur !!,ke arahku!sambil menenteng celuritnya.
besarnya.Aku tambah ketakutan ketika ia sudah berada di sampingku.
Dengan gemetaran aku berusaha tersenyum manis padanya dan menawarkan minuman sambil berujar kepadanya"Oh  maaf ya Pak,saya tadi lupa menaruh minumnya ya Pak.....".
Tetapi lelaki tua itu tidak menjawabnya dan menjadi marah tak terkendali.Di tebaskannya celurit besar itu ke kiri dan ke kanan sampai mengenai piring dan gelas yang ada di dapur sehingga pecah berantakan.... Akupun menjerit-jerit keras ketakutan kalau-kalu diriku terkena sabetan celuritnya itu.
"Diem!"Perintahnya sambil  tangannya yang satu menarik tubuhku menuju ruang makan di sebelahnya.
Andi yang mendengar teriakan kerasku segera bergegas menuju ke arahku,tetapi langkah anak itu terhenti ketika dilihatnya Pak Khasan dengan wajaah yang marah ditambah dengan celurit besar yang teracung mencengkram erat lenganku.
"Sekarang buka pakaianmu,wong wedok"Perintahnya dengan logat Maduranya yang kental.
Aku menjadi kaget,bingung dan takut sekaligus tak percaya akan perintahnya itu.
Tetapi Pak Khasan malahan kini bergerak menuju ke Andi yang masih berdiri terbengong-bengong menyaksikan kejadian tersebut dan..... "TIDAAAK...... kataku menjerit keras ketika tiba-tiba Pak Khasan mengarahkan celurinya ke perut Andi hingga pakaiannnya robek.Tetapi untunglah celurit itu tidak sampai melukai anak itu sedikitpun.
Ingin sekali rasanya aku memeluk anak kesayangan satu-satunya yang aku punya itu yang masih nampak pucat ketakutan dan gemetaran atas apa yang baru dialaminya,tetapi Pak Khasan berusaha mencegahku.
"Kalo koe enggak mau buka baju juga nanti tak patene anakmu"Kata lelaki jahanam itu lagi.

            Naluri kewanitaanku seperti segera memberitahukan padaku  bahwa lelaki tua itu segera ingin menikmati dan menggauli tubuhku.Tetapi bagaimana mungkin aku menolaknya! yang ada dalam benakku ini adalah bisa-bisa saja Pak Khasan menjadi kalap hingga membunuh Andi.Dan apakah aku harus merelakan kehilangannya untuk selamanya!Oh tetntu tidak biarlah aku yang mengaggung derita aib kepahitan ini.....

            Dengan gemetaran aku memulai melepaskan kancing dasterku satu persatu lalu....oh aku mulai melucuti pakaianku sendiri di depan lelaki tua jahanam itu juga di depan mata Andi anakku.Aku melepasnya mulai dari bagian atas,yakni lengan kiri dasterku lalu yang kanan dan berhenti pada buah dada montoku.Kemudian dengan berat kutarik turun dasterku itu sehingga secara otomatis bagian atas dasterku itu meluncur ke bawah dan berhenti sampai pingulku.Dengan perasaan berat kutarik kembali dasterku kebawah hingga jatuh seluuhnya sampai di mata kakiku Hingga sekarang aku telah setegah telanjang dan hanya menyisakan pakaian dalamku.Tak terasa air mata mulai menetes di pipiku.
Pak Khasan dengan biadab tertawa terkekeh-kekeh sambil duduk dikursi makan dan memandangi  tubuhku  yang telah setengah telanjang itu.Tangannya sudah tak sabar ingin meraba paha mulusku beserta selangkanganku yang putih mulus tak bercacat itu.Benar juga beberapa saat kemudian tangan kasarnya mulai merambati sekitar selangkanganku yang mulus.Diremas-remasnya dengan kasar pahaku mulai dari lutut terus naik ke pangkal pahaku sampai disekitar gundukan daging kewanitaanku yang masih terbalut celana dalamku lelaki itu merabainya dengan kasar menusukan jari jemarinya dicelah kewanitaanku yang masih terlapisi celana dalamku.Kemudian ia menarik kasar sisa dasterku yang sudah melorot dari pergelanan kakiku dan mencampakannya ke lantai.
         Lalu jahanam tua memerintahkan aku untuk merenggangkan kakiku lebar-lebar.Akupun hanya bisa pasrah meuruti kemauannya. Dan....ya ampun lagi -lagi ia mengayunkan celurit besarnya itu lalu kali ini menempelkannya diantara paha mulusku.Kakiku spontan bergetar keras karena ngeri yang sangat tanpa bisa berbuat apa-apa.Aku bisa merasakan dingin serta kasarnya benda tajam itu yang sengaja dengan biadab ia gesek-gesekan di daerah paha serta selangkaganku.Pak Khasan rupanya senang melihat aku ketakutan seperti itu ,dan dengan biadab ia teruskan aksinya itu tanpa henti.
"Sudah Pak hentikan,saya takut sekali.....tolonglah Pak!"Kataku lirih memelas kepadanya.
"Sudah kamu manut wae..... kalo enggak nanti tak pateni anakmu!"Bentaknya garang.
Lalu ia kembali membual kepadaku yang artinya dalam  Bahasa Indonesia kira-kira begini"Kamu tahu tidak kalau tiap lelaki Madura yang sejati itu harus selalu membawa celurit,kerja membawa,berkelahi membawa celurit,tidur juga membawa celurit bahkan sampai berhubungan badanpun membawa celurit.""Kamu -pasti tidak percaya di kampungnya ada celurit yang bisa menghamili tujuh anak gadis dan istri -istri cantik" Bualnya lagi tetapi kali ini ia sudah menghentikan aksinya.
Lalu ia menyuruhku  berbalik dan mendekatinya dan......Aw....tangan kasarnya mulai ia masukan ke dalam celana dalamku dan Aih... jari-jari kasarnya tanpa ampun mulai diselipkan diantara celah liang kemaluanku dan disodok-sodokannya jari-jari kasar itu pada lubang kemaluanku.Hal itu dilakukannya tidak lama.....namun lagi-lagi ia mengambil celuritnya seraya memerintahkanku untuk mengangkangkan  kedua kakiku lebar-lebar dan.......sweeekk.....kresshhhh...... dengan cepat celurit itu merobek celana dalamku.Lagi-lagi jantungku seolah mau berhenti  dibuatnya karena perbuatannya itu,untung saja aku tak terluka sedikitpun oleh aksi brutalnya barusan tadi.
Tapi kini kemaluanku sudah terpampang dengan jelas di depan matanya dan juga Andi pasti melihatnya!
"Bulunya tidak ada ,wah wah kemaluanmu masih rapat sekali..pasti jarang dimasuki penis laki-laki"Kata lelaki tua itu dalam bahasa daerahnya.Sembari ia berkata demikian ia masukan jarinya kembali kedalam lubang kewanitaanku,mulanya satu jari tapi kemudian dua hingga tiga jari kasarnya ia sodok-sodokan di dalam liang kewanitaanku.Aku menjerit kecil karena kemaluanku belum siap diperlakukan begitu tetapi ini juga tak berlangsung lama.Kemudian ia berdiri dan memerintahkanku untuk menghadap kepadanya hingga tubuhku tepat dihadapan wajahnya.Lalu ia memperhatikan gundukan payudara montokku  yang masih terbungkus bhku seraya kemdian ia meremasinya dengan kedua tangannya selama sekitar tiga menit.Kemudian ia kembali mengangkat celuritnya kali ini Pak Khasan berniat merobek bhku dengan celurit besarnya itu.Kembali aku ngeri dibuatnya apa lagi kli ini rupanya Pak Khasan agak kesulitan  merobek bhku  dikarenakan tali elastis dari bhku yang cukup kuat, tapi akhirnya ia berhasil juga memutusnya hingga bhku robek menjadi dua bagian.Tetapi celurit besar itu belum ia turunkan, malah sekarang benda itu ia tempelkan diujung puting susuku dan ia gesek-gesek pelan.Aku kembali menahan nafas dan berharap agartidak terluka.Kemudian celurit itu ia arahkan ke wajahku,bibirku juga leherku..... lalu turun kembali ke payudaraku ia gesek-gesekan lagi diputing susuku,kemudian turun ke perut sampai gundukan vaginaku.Di sini Pak Khasan menyuruhku diam lalu kurasakan kewanitaanku dikuakakkan dan ia menyuruhku untuk mengangangkang lalu ia selipkan celurit itu diantara celah  kewanitaanku melingkar memanjang sampai ke bagian belakang dekat lubang anusku!!
"Cepet dikempit"Tiba-tiba ia memerintahkanku lalu kuikuti perintahnya itu.Sekarang benda tajam biadab itu berada diselangkanganku  sendiri bahkan sampai dibelahan kewanitaanku! !Aku merasa takut sekali dan tersiksa,karena jika sampai aku melakukan kesalahan sedikit saja aku bisa terluka parah.Dingin dan kasarnya benda jahanam itu mungkin tak akan pernah aku lupakan sampai lama.Tubuhku menjadi seperti boneka seks lelaki tua jahanamtersebut.Badanku yang sudah telanjang seluruhnya dengan kejam masih diselipkan senjata tajam tersebut.
Belum cukup melecehkanku seperti itu,Pak Khasan  sekarang mulai meremasi bongkahan pantatku dengan kasar,menepuk-nepuknya pula.Semua kejadian ini diakukannya cukup lama hampir sekitar sepuluh menit ,yang bagiku saat itu terasa sangat lama.
"Sudah....sudah.....sudah cukup...... ternyata kamu ini perempuan yang penurut!Katanya lagi dalam bahasanya yang merasa sudah "mencapai targetnya".
"Sekarang kangkangkan lagi lebar-lebar kakimu!"Perintahnya yang kembali ku patuhi lalu ia mulai melepas celuritnya dari selangkanganku.Spontan aku menangis keras merasa lega karena Pak Khasan  telah menarik celurit besarnya dari selangkanku tetapi juga sekaligus meratapi kecewanya aku pada hari jahanam yang menimpaku ini.
Lalu lelaki tua itu berujar yang artinya dalam Bahasa Indonesia seperti ini  "Kamu memang perempuan penurut jadi kamu tidak terluka dengan celurit saktiku ini,kalau kamu melawan kamu bisa menjadi terluka seperti ini!"Katanya sambil ia goreskan benda tajam itu ke lengannya sendiri hingga mengeluarkan cukup bayak darah!
"Kalau saya sudah terbiasa terkena sabetan celurit"Bualnya lagi dan darahnya menetes di lantai.
"Sudah kamu sekarang tidak usah menangis lagi..... sini duduk dipangkuanku!"Perintahnya.Bagai pelacur yang tak berdaya aku yang telah telanjang bulat menurutinya duduk dipangkuan lelaki tua jahanam itu.Posisiku tubuhku dipangku membelakanginya.Dan akupun bisa merasakan tonjolan batang penisnya yang sudah mengeras dari balik celana hitamnya yang kasar seakan menyodok selangkangan lembutku.
"Palingkan wajahmu ke  hadapankanku"katanya,lalu akupun membalikan wajahku persis menghadap wajahnya.
"Sudah jangan menangis lagi sudah selesai  testnya."Katanya sambil menyeka air mataku dan juga lelaki tua itu dengan lembut mencium keningku.Inilah jugalah  perlakuan lembutnya yang pertama pada diriku.
"Sekarang celuritnya sudah saya sarungkan,dan tidak akan dikeluarkan lagi."Katanya sambil mensarungkan celurit besarnya itu lalu meletakannya diatas meja makan.

         Kemudian ia menyuruhku berdiri lagi dengan posisi menghadapnya,lalu lelaki tua itu juga berdiri dan membuka celana setinggi dengkulnya dan ternyata ia tidak memakai celana dalam!Sehingga batang kemaluannya sudah tegak mengeras yang ukurannya besar sekali itu langsung teracung didepanku .Dengan reflek aku segera memalingkan wajahku sambil kedua tanganku berusaha menutupi mukaku.Tetapi Pak Khasan menjadi marah dan memerintahkanku untuk membuka mataku.Lalu ia menarik tanganku kemudian diarahkannya telapak tanganku itu untuk memegang batang kemaluannya itu.Tidak ada pilihan lain bagiku selain menuruti kemauannya.Dengan tangan lembutku kuelus-elus batang kemaluannya itu yang rupanya telah basah oleh semacam minyak yang diolesinya tadi.Batang kemaluannya yang  berurat-urat itu, selain besar juga benar-benar panjang sekali ukurannya.Posisi tubuhku masih berdiri,juga lelaki itu.
"Kocok!"Katanya singkat. Kembali aku menuruti kemauan lelaki jahanam itu dan kukocok batang kemaluannya itu.Sambil melakukannya aku sempat berfikir akan betapa sakitnya aku jika lelaki jahanam ini akhirnya memperkosa diriku,tentu batang kemaluannya yang besar dan panjang itu  tidak akan muat di dalam liang kewanitaanku,pasti kewanitaanku akan koyak-koyak dibuatnya.Tiba-tiba air mataku kembali menetes,aku berfikir kembali ternyata bukan saja penderitaan fisik saja yang harus aku alami jika lelaki jahanam akhirnya memperkosaku tetapi kehormatan serta harga diriku juga ikut diperkosanya.Apa yang harus aku katakan pada Andi ketika anak itu menyaksikan sendiri di depan matanya mamanya tak berdaya diperkosa orang!!Atau juga apa yang harus aku katakan pada suamiku jika tubuhku telah dinodai orang lain di rumahnya sendiri!! walau dengan diancam sekalipun!!Mereka semua pasti akan terpukul oleh kebodohan dan kesalahannku yang tidak bisa menjaga kehormatanku!!Aku cuma bisa berharap kalau Pak Khasan mengurungkan niatnya untuk memperkosaku.Tetapi rasanya itu tidak mungkin lelaki itu mengurungkan niatnya untuk memperkosaku dimana syahwatnya itu yang telah begitu meninggi.....
"Nungging!!"Katanya kembali yang seketika membuyarkan lamunan pikiranku tadi.
Bagai pelacur murahan,aku segera membalikan tubuhku dan menunggingkan badanku sambil berpegangan pada tembok.
OH TIDAK....Kataku dalam hati,OH TIDAK..... Lelaki tua jahanam itu telah mulai menggesek-gesekan batang kemaluannya disekitar selangkanganku,naluri keperempuananku seperti mengingatkan bahwa sebentar lagi lelaki tua jahanam akan mempenetrasikan batang kemaluannya  kedalam liang kehormatanku.OH TIDAK..... berarti sebentar lagi aku akan DIPERKOSANYA!!!
Jari - jemari tangan lelaki tua itu mulai kurasakan berusaha mengukakkan lipatan daging lunak kewanitaanku dan....OH TIDAK....Sekarang lelaki tua jahanam itu berusaha memasukkan batang kemaluan ke dalam liang kewanitaanku.Berulang kali kurasakan lelaki tua jahanam itu berusaha memasukan batang kemaluannya itu ke dalam liang kewanitaanku tapi tdak berhasil.Rupanya ia mengalami kesulitan untuk melakukannya.
Dengan sisa-sisa  keberanian dan harapan sambil menangis dan membuang harga diriku aku berlutut dikakinya sambil memohon kepadanya....
"Tolong Pak Khasan,ampuni saya pak....jangan perkosa saya Pak Khasan saya mohon......saya sudah bersuami pak...tolong jangan nodai saya pak....!"Kataku sambil menangis sejadi-jadinya di kaki tua jahanam itu.
Tetapi lelaki itu menjawabnya dengan kemarahan yang besar.....rasa penasaran dirinya yang belum kesampaian memasukkan batang kemaluannya ke dalam kewanitaanku membuat ia gelap mata.Dengan golok besarnya yang  ia acungkan lelaki itu,segera menuju Andi yang terdiam tidak jauh dari situ dan ia babatkan ke celana yang dipakai Andi hingga robek-robek sambil  laki-laki itu dengan golok besarnya melakukan gerakan seolah-olah akan memotong kemaluan kecil Andi.
"Tak pateni anakmu,Tak pateni anakmu"Katanya berulang-ulang dengan nada marah.
TIDAK.....Jangan..... Jangan BUNUH ANAK SAYA...ANDI.... TIDAK.....Aku berteriak -teriak histeris sambil  berlari menuju Andi yang hampir terbunuh oleh kekalapan Pak Khasan.Kupeluk dan kucium anak itu yang sudah pucat setengah mati itu.
"Mama Andi takut ma....."Suara lirih itu terdengar olehku dan aku tambah memeluknya erat-erat sambil menangis.
Mataku menatap tajam lelaki tua cabul itu dengan badan setengah telanjannya yang berdiri gemetar sambil menenteng golok besarnya,matanya merah padam melotot kearahku.
Seperti tersadar akan sesuatu tiba-tiba saja keberanianku meningkat berkali lipat,aku tersadar akan kesalahanku yang karena kepengecutannku yang tidak mau membayar harga mahal akan kebodohanku sendiri maka hampir saja tindakan bodohku membuat anakku Andi yang tak bersalah itu hampir kehilangan nyawanya untuk ke dua kalinya!!Kali ini aku bertekat untuk tidak akan mengulangi kesalahanku untuk yang ketiga kalinya.
"Sudah kamu masuk kemarmu dulu "kataku sambil berusaha tersenyum manis pada Andi.Anak tak bersalah itupun segera lari juga dalam keadaan telanjang bulat!menuju ke kamarnya.
"Jangan masuk"Bentakan suara keras Pak Khasan  terdengar yang membuat anak itu tertahan menuju kamarnya.
"Sudah masuk saja ke kamarmu sayang."Kataku tak kalah sengitnya dengan lelaki tua jahanm itu.Untungnya Andi menurutiku,dan segera masuk ke kamarnya sambil membanting pintunya.
"Akupun kemudian segera berdiri dan berjalan dengan langkah tegap menghampiri Pak Khasan.Dalam ketelanjanganku kini aku berjalan tidak lagi seperti seorang pelacur,melainkan menjadi bagaikan Ksatria wanita yang siap menju arena perang.Kini aku telah berdiri tepat didepan muka lelaki tua jahanam itu.Mataku masih menatap tajam kearahnya.
"Sekarang silahkan Pak Khasan  perkosa saya sampai ,bapak puas"Kataku garang menantangnya.
"Plak....plak....plak.."Tiga kali Pak Khasan  menampar wajahku hingga bibirku berdarah.Tapi aku tak menggubrisnya.
Lalu ia menekan dengan paksa tubuhku jonkok kebawah lalu menyeretnya menuju kursi makan.Kemudian ia duduk dikursi tersebut.Lalu ia dekatkan batang kemaluannya yang sudah tidak terlalu tegak kehadapan mukaku.Lelaki tua jahanam itu juga menempelkan goloknya di leherku.Aku tahu apa yang harus ku lakukan....tangan halusku mulai mengocok kembali batang kemluannya itu hingga kurasakan makin lama makin mengeras,setelah itu aku masukan batang laknat itu kedalam mulutku dan aku lumati dengan buas batang kemaluannya itu.Aku sudah tak mempedulikannya lagi!!Bahkan dengan suamikupun aku belum pernah melakukan hal ini!!Setelah hampir lima menit akum menghisap dan mengulumnya hingga batang kemaluannya itu mengeras,memanjang dan membesar hampir dua kalinya!




           Lelaki tua jahanam merasa sudah cukup dengan kulumanku,kemudian ia menarikku untuk berdiri,mengangkakangkan kedua kakiku lalu membelah celah kewanitaanku dengan dua tangannya lebar-lebar hingga seperti dirobek-robek rasanya .lalu ia mencoba paksakan memasukkan batang kemaluannya yang telah mengeras itu ke dalam liang kewanitaanku itu.Lagi-lagi cuma masuk kepala gundulnya saja,mengingat begitu sempitnya lubang kewanitaanku jelas tidak bisa menampung besar dan panjangnya batang jahanamnya itu.Tapi terus ia paksakan dibantu dengan tangannya akhirnya bisa masuk juga!! walaupun panjangnya tidak akan mungkin bisa muat masuk seluruhnya.
Sungguh sakit yang sangat kurasakan pada kewanitaanku itu sampai meringis-meringis dan rasanya ingin menangis aku dibuatnya.Liang kewanitaanku menjadi terasa penuh menghujam sampai menusuk ulu hatiku.
Dengan liar mulailah lelaki tua jahanam itu memompa batang kemaluannya di dalam liang kewanitaanku,Sodokannya begitu keras dan bernafsu menghujam lubang kewanitaanku.Setiap kali ia menghujamkan batang jahanamnya setiap kali pula  aku mejerit kesakitan.Vaginaku jelas-jelas belum bisa menerima dan beradaptasi dengan batang kemaluannya yang besar dan sangat panjang.Ketika ia tarik dan masukkan batang kemaluannya itu, rasanya kewanitaanaanku bagai dirobek-robek.Tetapi begitulah terus yang dilakukan lelaki tua jahanam itu sudah hampir sepuluh menit rasanya dan belum ada tanda-tanda untuk menghentikannya.Liang vaginaku yang tidak teransang dan tentu saja masih kering dan kesat menambah rasa sakit dan perih pada dinding-dinding kewanitaanku.Lelaki tua jahanam itu sediri  kelihatan cukup terbantu dengan semacam minyak yang telah dioleskan pada batang kemaluannya tadi.Bagai tak mempedulikan dengan segala kesakitanu ia terus saja memompa dan menyodok-nyodok batang jahanamya itu pada liang kewanitaanku dengan brutal.Batang jahanam itu begitu keras dan panjangnya sehingga kewanitaanku rasanya bagai dimasukan batang kayu kasar yang sangat panjang lalu digosok-gosokkan dengan liar.

           Selama disetubuhi itu posisi tubuhku masih tetap berdiri membelakangiya.Posisiku dipaksa setengah menungging.Sedang lelaki tua jahanam itu juga dalam posisi beridri dibelakangku.Harus aku akui kalau stamina Pak Khasan sangat kuat untuk orang seusiannya bahkan melebihi pria muda dewasa.Rambutku sudah acak-acakan tak karuan dijambak dan ditarik-tariknya berulang-ulang selama ia menggenjot batang kemaluannya itu.Juga payudaraku sudah tak karuan ia remasi dan cakar berulang-ulang selama Pak Khasan memperkosa diriku.Aku sendiri sudah sangat lelah meladeni permainan lelaki tua itu,tenagaku sudah terkuras habis utuk menahan rasa sakit dan berpacu dengan gerakan liarnya.Kepalaku juga mulai pening dan pandangan mataku mulai kabur.Sudah dua puluh menit lebih lelaki tua jahanam itu menyetubuhiku tapi lagi-lagi belum ada tanda-tanda ia akan menyudahinya.Benar juga beberapa detik kemudian kepalaku rasanya berputar-putar lalu  pandanganku menjadi gelap.... dan akhirnya tubuhku ambruk jatuh terdudukdi lantai.Ini juga akhirnya mengakibatkan batang jahanamnya itu tercabut keluar dari liang kewanitaanku.

        Rupanya nafsu bejat Pak Khasan sudah sangat meninggi sampai ke ubun-ubunnya,tanpa merasa kasihan padaku lelaki tua jahanam itu malah menelentangkan tubuhku di lantai kemudian menindihku lalu merenggangkan ke dua pahaku lebar-lebar dan menancapkan lagi dengan paksa batang kemaluannya yang sekeras batang kayu itu pada lubang kewanitaanku,lalu kembali ia memaju - mundukan batang jahanamnya itu dengan brutal di dalam liang kewanitaanku.Posisi tubuhku ini saling berhadapan dengan lelaki tua itu.
"Aaagghhh....Arrghhh.........""Aaagghhh....Arrghhh........."Teriaknya keras  keras sambil tambah mempercepat gerakannya.
Tubuhku ikut terguncang-guncang dan saat itu rasanya aku sudah mau pinsan.Kembali ia cakari dengan dua tangannya dua payudara montokku.
"Aaagghhh....Arrghhh..........Aaaahhhhhh"lelaki itu kembali berteriak keras , sepertinya ia sudah mau sampai "ke puncaknya" dan lebih lagi mempercepat sodokan batang kemaluannya pada lubang kewanitaankku.Bagian dalam vaginaku tambah berasa panas dan perih.

Tiba-tiba lelaki jahanam itu mengenjan dan mengerang makin keras sambil terus mempercepat sodokan batang kemaluannya. "Aaaaaaaggrrrhhhhh........aaaaaagggrgrhhhhh.......oohhhhh."Jahanam tua itu berhasil ejakulasi dalan liang kewanitaanku.
Diiringi dengan semburan keras dan deras air mani jahanam tua itu yang muncrat membanjiri ke seluruh rongga liang kewanitaanku.
Rasanya panas, dan semburan cairan itu tambah membuat perih liang kewanitaanku.
Sementara aku sendiri, tubuhku  masih dengan kondisi yang seperti mau pinsan,tanpa bisa dicegah air mataku menetes dan aku sesenggukan karena menghadapi kenyataan bahwa sekarang  diriku dan kehormatanku sudah benar-benar ternodai.Benih kejam lelaki tua jahanam itu kini sudah masuk di dalam dalam rahimku!!!

Tubuh lelaki tua jahanam itu masih ambruk menindih tubuhku.Batang kemaluannya masih tertancap dalam liang kewanitaanku untuk beberapa menit.Sesekali batang kemaluan jahanam itu masih menyemburkan sisa-sisa spermanya dalam liang rahimku.
Wajah sangarnya yang bercodet itu menempel tepat diwajahku.Tetapi aku tak berani melihatnya.Basah keringatnya dari tubuhnya yang hitam legam sudah bercampur dengan keringat yang membasahi tubuh mulusku yan juga sudah bermandikan keringat.

Tangan kasarnya kembali menyentuh payudaraku.Dengan gerakan memuntir dia pilin-pilin ujung puting susuku.
"Wah rasanya enak sekali ...sudah lama saya tidak merasakan yang seperti ini,kamu cantik sekali....kewanitaanmu masih rapat...Harusnya kamu jadi istri saya saja!"Kata lelaki tua jahanam itu kalau diartikan kedalam Bahasa Indonesia.Sambil berkata demikian ia tersenyum puas lalu menjawil daguku.Lalu lelaki itu bangkit dan duduk di kursi makan.Tubuh telanjangku masih terlentang di lantai persis di bawahnya.Kutatap orang itu dari bawah kelihatan batang jahanamnya yang panjang itu menjulur ke bawah,tampak basah hitam berkilat-kilat seolah-olah siap mengintimidasiku lagi.

Dengan sisa-sisa tenagaku aku kemudian bangkit dan bermaksud memakai pakaianku kembali yang berserakkan di dekat situ.Tetapi lelaki tua jahanam itu melarangku berpakain.Lelehan sperma si jahanam tua itu mulai menetes panjang di sela-sela paha mulusku.
"Ambilkan minum" Perintahnya
Sambil terisak dan dengan langkah yang agak terkangkang karena menahan sakit pada kewanitaanku  juga lelehan dari sperma  si jahanam tua itu aku menuju  ke dapur.
"Jangan ke kamar mandi"Teriakny keras.Rupanya ia tahu akan maksudku yang akan membersihkan tubuhku di kamar mandi yang berada disebelah dapur.Ku urungkan maksudku itu samil kembali ke lelaki tua jahanam itu dengan membawa secangkir air putih.
Belum sampai padanya lelaki tua jahanam itu  kembali membentakku.
"Kopi...buatkan aku kopi" Kata lelaki tua jahanam itu  sambil tangannya menggebrak meja makan.
Aku kembali ke dapur dan membuatkan kopi,waktu sedang megaduknya aku menagis sejadi-jadinya menyesali akan nasibku.Bagaimana mungkin aku wanita yang terhormat dalam keadaan telanjang bulat membuatkan kopi kepada orang yang baru saja meperkosaku!

Kemudian aku kembali menuju lelaki tua jahanam itu sambil gemetaran membawakan secangkir kopi.
"Taruh di sini " Perintahnya.Lalu kutaruh kopi itu diatas meja.
"Sekarang kamu duduk di situ"Katanya menujuk kepada kursi makan didepannya.
Akupun duduk di kursi makan itu tepat dihadapannya,karena malu kukatupkan pahaku rapat-rapat sambil kedua tanganku ku silangkan menutupi ketelanjangan buah dadaku.Lelaki tua jahanam itu menyeruput kopi sambil terkekeh -kekeh melecehkan,melihat apa yang baru saja ku lakukan itu.Kemudian ia majukan kursinya tepat sekali dihadapanku sampai lututku beradu dengan dengkulnya.Lalu sambil tersenyum melecehkan, ia memandangi diriku.Aku tertunduk dan tidak berani menatapya.Lalu kurasakan kedua tangan kasarnya sudah berada diujung lututku dan berusaha membuka lebar-lebar pahaku yang baru saja ku katupkan.Aku tak melawan dan hanya pasrah kedua paha mulusku telah dibukanya lebar-lebar,bahkan kewanitaanku ikut terpampang di depan mukanya.Kemudian ia tarik dengan kasar kedua tanganku yang yang kupakai untuk menutupi ketelanjangan payudaraku.Hingga sekarang gundukkan montok payudaraku juga terpampang di depan mukanya.Malahan kini kedua tangan kasarnya merambati kedua puting susuku,lalu ia pilin-pilin lagi sebentar tetapi kemudian ia tarik ke dua ujung puting susuku itu keras-keras ke kemudian ia sentakkan dengan keras ke bawah hingga kedua payudara montokku berguncang-gucang.Lalu lagi ia tarik lagi ke dua ujung puting susuku itu keras-keras ke kemudian ia sentakkan lagi dengan keras ke bawah hingga kedua payudara montokku berguncang-gucanng lagi begitulah di lakukannya berulang kali sambil tertawa terkekeh-kekeh gembira seperti anak kecil memainkan"mainan barunya itu" seolah tak peduli dengan kesakitanku.Lalu lelaki tua jahanam mengambil rokok dari saku bajunya yang di taruh di atas meja makan.Kemudian ia jilati batang rokok itu sambil terkekeh-kekeh dan tangannya menunjuk-nunjuk ke pada kewanitaanku yang sudah terkangkang lebar di depanmukanya.Setelah itu dengan biadab jahanam cabul itu memasukan batang rokok yang belum di bakarnya itu ke dalam liang kemaluanku.Digosok-gosokanya pula rokok itu di dalam liang kewanitaanku.Tapi belum cukup sampai disitu kebejatannya aksi cabulnya,ia kemudian mengambil korek dan menyulutnya pada batang rokok yang masih tertancap di liang kewanitaanku.Aku sangat ketakutan kalau api dari koreknya atau juga bara dari rokoknya itu mengenai bibir kewanitaanku atau juga mengenai kulit pahaku.Dengan biadadab pula ia maju mundurkankan rokokya yang telah menyala tadi di lubang kewanitaaanku.
"Di hisap rokoknya"Lelucon cabul si tua jahanam sambil terkekh-kekeh kembali.
Untungnya kemudian ia menarik keluar rokoknya itu dari mulut kewanitaanku.Lalu menjiati pangkal rokok yang barusan di masukkannya ke liang kewanitaanku.
"Rokonyak tambah enak kalau dimasukan ke kemaluan wanita"Begitulah ia berkata kalau diartikan sambil menghisap rokoknya dalam-dalam dan menyemburkan asapnya ke arahku.Kopi yang tadi aku batkan mulai diseruputnya juga sambil menatapi ketelanjanganku dalam-dalam.Ia sepertinya sangat menikmati momen itu.

               Beberapa saat kemudian jahanam tua itu berdiri menambil sesuatu dari kantong celananya yang tergeletak di meja makan.Ternyata minyak"obat kuatnya" yang tadi ia oleskan ke batang kemaluannya.Kemudian jahanam tua memberikan botol "obat kuatnya" itu kepadaku.Jahanam tua itu masih berdiri di depanku dengan batang kemaluannya yang panjang itu menjulur ke bawah.Aku tahu apa yang diinginkannya,apalagi seperti biasanya tangannya yang satu sudah memegang golok besarnya hendak megancamku.
"Di kocok"Kata jahanam tua itu.
Dengan hati serasa teriris-iris kutuangkan minyak "obat kuatnya itu"ke telapak tanganku yang halus,lalu dengan gemetaran kuraih batang kemaluannya yang  sangat panjang dan masih menjulur ke bawah itu seraya mengocoknya pelan dengan  kedua telapak tanganku yang halus lembut.Dengan terpaksa kubelai-belai juga batang jahanamnya itu,lalu kukocok-kocok lagi begitulah berulang-ulang sampai batang jahanamya yang semula menunduk menjulur ke bawah perlahan mulai teracung dan mengeras.Rupanya menjadi hitam berkilat karena minyak dan urat-urat kasarnya mulai menonjol keras dan pejal.Rambut kemaluannya yang lebat,hitam dan kasar.
"Aghh....ussh...hussh....terus... terus."Jahanam tua itu mulai mengerang keenakan dengan kocokanku.
Posisi badannya berdiri sambil berkacak pinggang di hadapanku sembari ia hisap rokoknya dalam-dalam dengan nikmat.
"Eshhhh....ushhhhh......wenaaak......"Racaunya kembali.Akupu terus mengocok batang jahanam itu tanpa henti.
"Rambut sama kantungnya juga diminyaki"Perintahnya.Lalu ku tuang kembali minyak tersebut ketelapak tangankku dan mulai kuoleskan pada rambut kemaluan milik jahanam tua itu yang lebat dan kasar hinngga menjadi licin dan berminyak,lalu kantung biji pelirnya dengan terpaksa  juga ku remas-remas juga.
Sekarang dapat ku rasakan batang kemaluannya sudah sangat keras,membesar dan tegak teracung panjang ke depan.Tapi ia belum memerintahkanku untuk berhenti mengocok batang jahanamnya.
Kelihatan jahanam tua itu berahinya sudah sangat meninggi.
"Plak...."Tiba-tiba ia menampar tanganku yang tesedang mengocok batang jahanamnya sambil kemudian mencekal lenganku.


              "Masuk ke kamar "Perintahnya sambil menyeretku masuk ke dalam kamarku dengan menempelkan golok besarnya di leherku.Kemudian ia memaksaku berbaring telentang di atas ranjang tidurku.Jahanam tua itu lalu megangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan dia hujamkan kembali batang jahanamnya di dalam liang kewanitaanku,menindihku dan memperkosaku kembali ke dua kali dengan brutal serta lebih lama.Selama diperkosa oleh jahanam tua itu aku hanya bisa menangis,menangis karena kemaluankku kembali dirudapaksanya habis-habisan yang membuat kewanitaanku itu menjadi sakit dan perih rasanya.Juga aku menangis karena rahimku kembali ternodai benih jahanamnya di atas ranjangku sendiri,tempat yang bertahun-tahun hanya aku dan suamiku tercinta yang melakukan percintaan di  dalam kamarku itu.Tetapi sekarang telah dinodai jahanam tua tersebut yang mengancamku terus-menerus.Seperti yang pertama,setelah selesai ia tanamkan benih jahanamnya di rahimku ia tidak segera mencabut batang jahanamnya dari lubang kewanitaanku,melainkan mendiamkannya di dalam lubang kewanitaanku.
"Biar jadi anak"Kata jahanam tua tersebut.
Tapi kali ini jahanam tua itu mendiamkan batang kemaluannya itu lebih lama,karena rupanya ia tertidur pulas!
Ada selama 15 menit ia tertidur sambil menindih tubuhku.Selama itu pula aku hanya terdiam berbaring di tempat tidur dengan kemaluanku yang rasanya saki dan lengket dengan cairan spermanya.Setelah itu jahanam tua itu bangun sambil mencabut batang jahanamnya dari liang kewanitaanku.

            "Sekarang kamu siapkan makanan buat saya"Perintahnya sambil kembali menghunus goloknya ke leherku.Akupun tak bisa menolaknya,Dengan badan yang penuh bercak sperma dan rasa sakit yang belum hilang ,aku berdiri dan berjalan lemah menuju ke dapur.Jahanam tua itu juga berjalan dibelakangku.Sebelum aku sampai di dapur ia memerintahkanku agar jangan ke kamar mandi.Dengan rasa sakit aku menurutinya,padahal aku sudah kebelet mau pipis.Dengan hati yang hancur aku memasak membuatkan makanan bagi jahanam yang baru saja selesai memperkosaku,bahkan untuk memasakpun aku arus telanjang bulat!
Sambil menangis aku mulai memasak,sambil sekali-kali mataku melirik ke arah jendela,takut-takut kalau ada orang yang melihatku sedang memasak dalam keadaan telanjang bulat.Kepulan asap rokok tercium sampai ke ruang dapur,berarti si jahanam tua itu sedang merokok.Aku melirik ke jam dinding sudah hampir jam satu siang.Berarti sudah hampir tiga jam jahanam itu mengerjaiku.Aku juga kembali teringat akan anakku Andi yang sejak dari pagi tadi  belum makan,kasihan sekali anak itu pikirku.Tapi aku tidak mau bertindak bodoh lagi dengan melibatkan Andi,salah-salah bajingan tua itu kalap dan akhirnya membunuhnnya.

           Setelah makanannya siap aku bawa ke meja makan dan kulihat bajingan tua itu telah berpakaian dan sedang duduk di kursi makan sambil menikmati rokoknya.
"Ini diisi lagi"Perintahnya menunjuk kepada gelas kopi yang sudah kosong.Lalu aku kembali lagi ike dapur  untuk membuatkannya lagi kopi.Aku kembali lagi ke ruang makan,ku lihat bajingan tua itu tanpa menggunakan sendok dan garpu sudah mulai menyantap makanan yang kubuat tadi dengan lahap.
"Kamu duduk di situ"Katanya menyuruhku duduk berhadapan dengannya.Akupun kembali hanya menurutinya,kedua paha telanjangku ku katupkan sementara tangannku agak kusilangkan unuk menutupi puting susuku lalu mukaku ku tundukkan.Bajingan tua itu memperhatikannya dengan penuh seksama.Lalu dengan tertawa terkekeh-kekeh dan kembali berujar"Kamu masih malu dengan saya ya...,sudah saya tidurin masak masih malu  juga."
Beberapa menit kemudian jahanam tua itu telah selesai makannya,kembali ia menyalakan rokoknya.Saat itu aku sudah sangat kebelet mau pipis rasanya dan sepertinya tidak bisa ditahan.Akhirnya dengan sisa keberanian aku berujar memohon kepada jahanam tua  itu "Pak,tolong aku mau izin ke kamar mandi,aku mau pipis dan sudah enggak bisa di tahan lagi."Lalu jahanam tua itu berdiri dan berujar "Ayo sana kamu ke kamar mandi kalau sudah kebelet pipis,aku juga pingin kencing".Jahanam tua itu kemudian menggandengku masuk ke dalam  kamar mandi dengan pintu terbuka.
"Sana kamu pipis duluan"Katanya.Akupun segera duduk di toilet dan pipis,jahanam tua itu menatapku dengan penuh nafsu.Sebagai perempuan ada rasa malu juga untuk pipis didepan mata jahanam tua itu karena jelas sebelumnya tidak pernah ada orang yang menatapku sewaktu aku pipis.
Di toilet aku lihat ada noda darah yang bercampur dengan air kencinku,di samping sisa sperma jahanam itu.
"Sudah sekarang kamu berdiri,enggak usah diceboki"Perintahnya.Lalu ia gantian mendekati toilet dan kecing di situ,aku juga masih berada di situ.Kembali ia menyeretku lagi ke luar menuju ruang makan.
"Sekarang kamu makan dulu sana"Katanya yang tak mungkin aku bantah.Dengan tidak ada selera aku berusaha untuk makan .Dalam keadaan telanjang dan ditatap mata mesumnya sudah tentu aku tak bisa merasakan nikmatnya hidangan yang kubuat.Setiap gerakan dan guncanganku menjadi sensasi nafsu tersendiri buat jahanam mesum itu.Akhirrnya aku selesai makan yang hanya beberapa suap itu,lalu aku minum yang sudah tiga jam hausnya ku tahan.
 "Kamu mau mandi?"Tanyanya kemudian dan kujawab dengan anggukan karena seluruh badankku rasanya lengket semua.
"Ayo sini saya mandikan!"Kata jahanam cabul itu.Dalam pikiranku lagi-lagi jahanam cabul itu pingin mengobok-obok tubuhku.Kemudian ia membuka pakaiannya dan bugil di depanku.
"Ayo..."Katanya singkat sambil menarik tanganku dan menyeretnya kembali ke kamar mandi yang pintunya masih terbuka.

           Lalu kemudian jahanam tua menyuruhku mendekat padanya saling berhadapan ,lalu ia menarik sambil memeluk pinggulku dan merapatkan tubuhku pada badannya sehingga saling menempel.Lalu jahanam tua itu mendekatkan wajahnya padaku dan menciumi bibirku,melumatinya dengan ganas dan penuh nafsu.Sementara tangan-tangan kasarnya mulai merambati bongkahan pantatku dan meremasinya terus juga sampai daerah kewanitaanku kembali diobok-oboknya.
"Yaa ampun......ternyata jahanam tua itu mau memperkosaku lagi di kamar mandi!"Kataku dalam hati.
Sementara itu kurasakan nafsu bejadnya sudah semakin meninggi,kini ia mulai mengulumi buah dadaku beserta putingngnya .
Kemudian ia menarik satu kakiku ke atas pinggangnya hingga selanganganku menjadi terbuka lebih lebar.Dangan cepat ia lesakkan batang kemaluaannya yang sudah mengeras itu ke dalam liang kewanitaanku di bantu jari-jari kasarnya yang menguakkan celah kemaluanku yang masih rapat itu.Kemudian ia hentakkan dengan keras batang jahanamnya itu beberapa kali dalam lubang kewanitaanku.Hingga kembali kurasakan kemaluanku bagaikan dimasuki batang kayu yang panjang.Ujungnya serasa menusuk ulu hatiku.Mulut bibir kemaluanku sudah pasti sesak dan seperti monyong-monyong tidak muat menerima besarnya diameter batang kemaluan jahanam itu.Lalu dengan penuh nafsu ia mulai maju mundurkan batang jahanamnya itu menghujami  liang kewanitaanku.Tiap tarikan dan sodokkannya membuat daerah kewanitaanku serasa dicabik-cabik.Kembali aku harus menahan sakit dan perih untuk beberapa menit ke depan sambil berharap bajingan tua itu scepatnya mencapai klimaks hingga segera menyudahi perkosaan brutalnya ini padaku.Akupun kembali menangis dibuatnya.
"Ahhssh...sssaaakit....ssaakiiiit...auwww....assh.....aihhhh."Erangku lemah tiap kali batang jahanam itu menghujam lubang kewanitaanku.
Dengan posisi disetubuhi sambil berdiri dan hanya dengan hanya satu kaki yang bertumpu di lantai ini ,sudah pasti menggangu kesetimbangan tubuhku juga.Dengan terpaksa karena supaya tubuhku tidak jatuh,tangannku kulingkarkan pada leher jahanam tua itu seperti memeluk.Wajahku menjadi menempel pada pundak kekarnya.Sementra payudaraku sudah berhimpit pada dadanya.
Sementara jahanam tua itu sambil menyetubuhiku masih tetap memegangi kakiku yang ditarik keatas pinggangnya dengan satu tangannya sedang tangannya yang satu menekan pantatku.Kurasakan juga bulu-bulu kasar kemaluannya yang lebat itu sepert ikut menggesek-gesek gundukan "apem"kewanitaanku yang berbulu halus,tipis dan tercukur rapi.
Sudah hampir sepuluh menit ia menyetubuhiku dengan posisi yang demikian menguras tenaga,tapi belum kulihat tanda-tanda jahanam tua itu mencapai klimaksnya.
Tiba-tiba ia lalu mendorongku,melepaskan pegangannya dari kakiku yang tadi diangkanyat hingga kakiku itu jatuh ke lantai dan batang kemaluannya juga ikut terlepas dari dalam liang kewanitaanku.Lalu menyuruhku berbalik badan menghadap tembok dan tiba-tiba saja dari belakang ia hujamkan kembali batang kemaluannya ke dalam lubang kewanitaanku lalu memompanya kembali dengan brutal.Bukan itu saja,kini ,jahanam tua itu juga sambil menyetubuhiku juga menjambak rambuku dan menariknya ke belakang.Kantung biji pelirnya menghantami pantatku tiap kalidihentakkan batang jahanamnya itu dan lubang anusku sperti tergesek-gesek rambut kemaluannya yang lebat.Aku hanya berpegangan pada tembok keramik kamar mandi.
Tiba-tiba jahanam tua itu mengerang keras sambil makin menarik keras juga rambutku dan kemudian ia menenjan keras maka memuncratlah kembali spermanyadegan deras membanjiri seluruh rongga kewanitaanku.Kurasakan kembali cairan hangat, lengket itu lagi  memenuhi rahimku,dan tetesannya meleleh sampai ke dalam pahaku.Benih jahanamnya untuk yang ke tiga kali tertanam di rahimku.Tapi untuk yang saat ini aku lebih tegar dari sebelumnya.Tak seperti biasanya kini ia langsung menarik batang kemaluannya sambil mengoleskan sisa spermanya dibagian pantatku.Lalu jahanam tua itu menepuk-nepuk pantatku.

             Selama tiga kali aku diperkosa oleh bajingan itu terus terang aku tidak bisa mendapatkan rasa kepuasan birahi seks.Jangankan sampai orgasme teransangpun hanya sesaat setelah itu malah digantikan dengan rasa sakit dan perih pada kewanitaanu.Hanya saja etrus terang aku juga terangsang kalau bajingan tua itu mencumbui payudaraku asal remasan dan kulumannya tidak ganas dan brutal.
Lalu jahanam tua itu duduk  ditutup kloset,ia menyuruhku berlutut di depannya itu ia julurkan batangnya itu ke wajahku dan menyuruhku membuka mulutku.Aku tahu apa yang diinginkannya,dengan berat kubuka mulutku lalu batang jahanamnya yang panjang itu,yang masih bercapur cairan spermanya diletakkan dimulutku, diposisikan di atas lidahku.
"Jilati sisanya"Perintahnya.Bagai pelacur,kuhisap dan kutelan sisa spermanya yang tersisa.Tapi itu belum memuasakannya ia juga minta aku mem B.J nya(oralsex).Dengan terpaksa kuakukan juga.Untungnya sesaat kemdian ia mulai bosan karena aku tidak bisa melakukannya dengan baik.
"Kita berdua mandi saja ."katanya sambil kemudian berdiri.
"Kamu biasa mandi yang di mana,disini apa di situ "Katanya menunjuk pada bath-tup kecil di kamar mandiku.
"Di sini saja."kataku membalas ucapannya.
"Kamu saya mandikan saja ya.....,jangan malu anggap saja saya ini ayahmu"Katanya dalam.Akupun menjawabnya dengan anggukan.
"Disemprot ya"Katanya lagi menunjuk kepada shower yang dimaksud.Aku kembali menjawab dengan anggukan.
"Coba tolong kamu buka biar airnya ke luar"Katanya lagi,rupanya mengalami kesulitan dengan hal ini.Lalu slang shower ku lepaskan juga kunyalakan water heater dengan harapan air hangat bisa membunuh sperma -sperma yang ada ditubuhku.Lalu ku serahkan gagang shower kepda lelaki tua itu.
....................................................
....................................................
..............................................................................


            Setelah itu aku disuruh masuk kamar dan kali ini jahanam tua itu baru mengizinkanku untuk berpakaian.Konyolnya ia ikut aku memilihkan pakaianku yang ada di lemari.Jahanam tua itu tertarik dengan rok super mini berempel warna merah jambu.Rok itu entah kenapa ku beli beberapa tahun yang lalu dan sekalipun begitu belum pernah satu kalipun kupakai sejak dibeli.Aku memang suka membeli pakaian apa lagi yang lagi trend juga pakaian dalam bahkan yang genit,minim dan seksi tapi sekalipun aku belum pernah memakainya!Alasanku tidak memakainya kadang aku merasa malu,merasa terlalu tua dan tak pantas memakai pakaian layaknya gadis-gadis ABG.Celakanya kali ini  jahanam tua itu tertarik pada rok super mini berempel warna merah jambu yang sebelumnya aku risih untuk memakainya.Juga tank top berenda warna hitam plus bra dan celana dalam satin warna merah tua yang jadi pilihan jahanam cabul itu.Dan akupun memakai semuanya itu.Gelinya jahanam tua dari kampung itu seleranya tepat juga.Karena kuperhatikan dari cermin kalau diriku pas dengan stelan itu dan membuat tampilan diriku kelihatan lebih cantik dan seksi.Entah kenapa setelah saat itu ada seperti perasaan bahagia pada diriku,seakan lupa kalau beberapa saat yang lalu aku telah tiga kali diperkosa jahanam tua itu.




Aku bahkan tak merasakan ancaman lagi oleh dirinya.Dari cermin meja rias kulihat nampak Pak Khasan menatapku dari belakang sambil tersenyum-senyum.Baru kali itu ku lihat wajahnya tersenyum dengan tulus.Kemudian dari cermin meja rias kulihat lelaki tua itu berjalan ke arahku sambil terus tersenyum menatap diriku,kemudian kedua tangannya sudah berada dikedua pundakku ia menyentuhnya dengan lembut dan tangan kasarnya mengusapi dengan lembut pundakku itu juga sambil berkata datar "Kamu dandan dulu ya,biar tambah cantik." Seperti terhipnotis oleh dirinya aku malah menoleh ke arahnya sambil aku tersenyum manis,lalu kuanggukan kepalaku tanda setuju.Setelah itu ia pergi meninggalkanku ke luar kamar.Akupun mulai berdandan, membenahi rambutku yang acak-acakan serta memoleskan make up ke wajahku.Sedangkan Pak Khasan sudah berjalan ke luar dari kamar.

Lama aku memperhatikan wajahku sendiri di cermin rias,mataku masih kelihatan sembab bekas tangisanku sepanjang hari.Aku perhatikan lagi wajah diriku lebih seksama,betapi cantiknya diriku pikirku sendiri...hidung mancung,bibir mungil serta mata yang indah sangat pas "ditempelkan" pada wajah ovalku.Rambutku hitam legam,terawat rapi sepanjang bahu kontras dengan kulit tubuhku yang putih bersih.Pantas saja banyak yang memanggil diriku si cantik,mulai dari ibu-ibu tetangga kompleks sampai beberapa suami atau bapak-bapak tetangga kompleksku yang" nakal".Pikiranku terus menerawang tetapi aku tidak berani membayangkan badanku sendiri yang montok,mulus dan menggairahkan para lawan jenis.Karena jujur aku sebenarnya wanita yang pemalu.Aku juga mulai membandingkan diriku dengan para ibu-ibu tetangga sudah tentu akulah yang paling cantik dan kelihatan "mencolok".Tetapi karena kecantikanku itu,diriku bagaikan aku terkena senjata boomerang yang kulempar sendiri.

Kalau aku melihat tahun-tahun ke belakang sebelum kejadian biadab ini betapa kecantikanku telahh menjadi "senjata makan tuan bagi diriku sendiri.Sebulan sebelum kejadian ini ketika aku sedang berjalan sendirian sehabis pulang dari rumah kerabatku di siang hari bolong,dua orang remaja tanggung dengan nekat meremasi payudara dan bokongku.Yang seorang meremas payudaraku yang satu lagi meremas bokongku,sepertinya mereka berdua sudah mengamatiku sebelumnya.Aku berteriak-teriak atas perlakuan mereka itu,untungnya mereka segera kabur.Tetapi beberapa orang yang ada disitu lalu memandangiku dengan raut wajah yang aneh.Padahal pakaianku saat itu tidak mengundang dan tidak neko-neko.Ada lagi kejadian sebelumnya,ketika itu memang aku memakai baju terusan agak pendek di atas lutut,waktu itu aku sedang berbelanja di sebuah pasar tradisional ketika aku sedang memilih -milih belanjaan yang aku beli,karena tukang jualannya di emperan jalan tentu saja ketika memilih badanku agak menunduk dan sedikit menungging.Tapi hal itu karuan saja membuat "heboh"orang banyak yang ada disitu mulai dari  tukang-tukang, pedagang asongan,tukang ojek sampai orang-orang yang ada di situ ikut memperhatikan bagian "belakangku" itu.Celakanya lagi sampai lama aku diperhatikan aku masih belum sadar juga.Bahkan sampai ada yang berteriak jorok "Wow merah jambu....,masih seret... sampai kata-kata "udah remes aja Kang" baru kemudian aku tersadar dan malu sekali.Juga kalau aku ikut pertandingan volley di kompleksku, maka pasti banyak penonton laki-laki yang berdatangan untuk menonton kemolekan tubuhku juga.

Lama aku melamun di meja rias,sampai kemudian Pak Khasan datang dan seketika membuyarkan lamunanku.
"Waduh,kamu cantik sekali...,seperti bidadari yang turun dari khayangan."Katanya mengomentari penampilanku.Lucunya aku malah tersipu -sipu dengan komentarnya itu.
" Andi sudah saya kasih makan tadi,ia bilang mau makannya di kamar saja.Sekarang ia sedang makan di kamar"Katannya kepadaku kali ini dengan ramah dan membuat hatiku jadi terenyuh.
Lalu aku memutar badanku menghadapnya sambil berujar memelas "Pak saya mau ketemu sama Andi".
Sejenak lelaki tua itu terdiam,lalu berkata "Ya sudah tapi jangan lama-lama,tolong juga sekalian buatkan saya kopi lagi.Dengan sedikit berlari aku menuju ke kamar Andi yang ternyata di kunci dari dalam.
"Di ...Andi tolong buka pintunya sayang....ini mama sayang....cepat kamu buka pintunya..."Kataku sambil mengetoki pintunya.
Tak berapa lama pintunya dibuka,dengan secepat kilat kupeluk tubuh anak itu erat-erat dan kuciuminya sementara tanganku tetap tidak maumelepaskan pelukanku.Tak tahan dengan momen itu ,tangisku kembali pecah kembali dengan sangat terisak-isak.
"Sabar ya nak......sabar.."aku berkata datar kepada anak itu dengan linangan air mata yang makin deras menetes.
"Uh mama,udah ah lepasin,Andikan lagi makan nih"Terdengar suara lugunya yang membuat batinku makin terharu, sampai-sampai nafasku menjadi sesak sesak dan tubuhku jatuh berlutut tersungkur di lantai.
"Ya sudah kamu habiskan dulu makanan kamu....setelah itu kamu langsung bobo siang ya sayang ya...."Kataku lagi dengan gemetar.
"Oh ,ya nanti kalau sudah selesai makannya piringya biar di kamar saja ya sayang....biar nanti mama yang ambil"Tambahku
"Sekarang mama mau ke luar dulu sebentar ya sayang....kamu bobo siang aja habis makan ya sayang"Kataku tak rela melepaskan pelukan anak itu.
"Baik,bos sebentar lagi Andi mau bobo siang..."Katanya dengan lucu.Sekali lagi kuciumi anak itu habis-habisan dan akhirnya dengan berat hati kulepaskan pelukanku darinya.Lalu aku menutup pintu kamarnya dan bergegas ke dapur membuatkan kopi Pak Khasan.


Ketika balik lagi ke kamarku,ku lihat lelaki tua itu sedang berbaring di ranjang tetapi tidak tidur.Ia rupanya kaget dengan kedatanganku.
"Sudah...?"Katanya pendek seraya bangkit dari kamar tidur.Ku jawab dengan anggukan sambil menaruh cangkir kopi di atas mejaku.Akupun lalu duduk kembali di meja rias sambil membenahi riasan wajahku yang basah dengan air mata.Kemudian Pak Khasan mengambil cangkir kopi itu menyeruputnya sebentar,kemudian tangan satunya mulai mengelus-elus dengan lembut bahuku,lenganku juga membelai rambutku.
"Sudah kamu jangan menagis terus...,sudah kamu istirahat dulu saja pasti badan kamu capek sekali"Sambil berkata demikian Pak Khasan mengelus pipiku dengan lembut.Tak tahu persaananku yang saling campur aduk saat itu.
Segera aku menaiki tempat tidurku dan berbaring telentang diatasnya.Sejenak aku berfikir dari perasaanku yang telah bercampur aduk itu,mengapa lelaki itu tiba-tiba menjadi bersikap lembut seperti itu,kenapa sikapnya bisa berubah drastis setelah menodaiku di kamar mandi.Pak Khasan masih berdiri di dekat meja rias sambil sesekali menyeruput kopi.
Lalu lelaki tua itu mengambil selimut yang ada disitu  sambil menyelimuti sebagian tubuhku.
"Ma kasih pak"Kataku singkat.Kemudian Pak Khasan duduk di ujung tempat tidur di tepian ranjang dekat kakiku sambil mengelus-elus telapak kaiku juga memijatinya dengan lembut.Betisku juga di pijatinya dengan lembut.Terus terang birahiku lebih meningkat dengan sentuhan-sentuhan lembutnya itu.
"Kamu sudah tiga kali meladeni permainanku,kamu pasti capek,jadi sekarang tidurlah.Nanti kalau sudah segar gantian saya yang meladeni kamu"Katanya pajang lebar tak tahu harus aku jawab apa.Ia masih terus memijatiku.Pak Khasan juga bercerita tentang kondisi istri-istrinya dan anak-anaknya.Ia juga mulai minta maaf atas tindakan brutalnya tadi terhadap diriku.Dan meminta pengertianku atas kondisinya yang sudah cukup lama tidak berhubungan intim dengan wanita yang menyebabkan lelaki itu menjadi brutal memperkosaku.Tapi yang cukup membuatku merinding bahwa ia mengaku terus terang kalau sudah merencanakan ingin menggauliku dari sejak lama.Ia juga bercerita bahwa tanpa sepengetahun diriku,diriku sudah lama diamatinya,diintip bahkan celana dalamku yang sedang dijemur pernah diamilnya.Ada pengalamannya yang lain terhadap diriku termasuk pengakuannya yang lain yang tak sanggup kuceritakan termasuk rencana konyolnya ia menawariku untuk menjadi istri kesekiannya...........
...........
......................

Setelah bercerita pa












Aku tersadar dari tidurku kira-kira satu jam kemudian.Aku kaget ternyata Pak Khasan sudah ada disebelahku.Aku juga merasakan bagian bawah tubuhku terasa dingin seperti terhembusi angin dari AC.Dengan satu tangan aku mencoba meraba selangkanganku,tetapi ya ampun...... ternyata celana dalam satinku warna merah tua yang tadi aku pakai sudah terlepas.Rupanya lelaki itu telah melucuti celana dalamku waktu aku tidur tadi.Karena malu,lalu secara reflek kukempitkan pahaku rapat-rapat.
"Sudah bangun ...... nyenyak sekali tadi kamu tidurnya ya......,saya sudah menunggu di sini sejak lama"Pak Kasanmulai buka suara.
"Sana minum dulu,saya tadi sudah membuatkan kamu minum"Katanya lagi.Aku melirik ke arah meja rias memang ada minuman diletakkan di situ warnanya kuning agak keruh.Aku segera menyadari bahwa minuman yang dibuatnya itu pasti ada apa-apanya kalau aku minum.
"Terima kasih,Pak saya belum haus"Kataku pelan.Kali ini ia diam saja dan tak marah.
Badanku sudah terasa agak segar akibat tidurku tadi.Tapi rasa sakit di daerah kewanitaan masih ada walau sudah berkurang.
"Kalau begitu kita lansung saja......"Katanya seraya bangkit dan kini ia sudah berada di ujung ranjang dekat kakiku.Lalu ia usap-usap lembut telapak kakiku  dan juga ia gelitik-gelitik telapak kakiku  yang membuat aku menjadi kegelian.
"Udaaah...ah pak,geli....ih...geliiii......"Tak tahu kenapa aku bisa berteriak manja ketika ia menggelitik-gelitik telapak kakiku itu.Setelah puas kemudian pijatannya naik ke arah betisku,dia usap-usap dan pijat-pijat betisku dengan lembut.Jujur aku merasa nyaman dengan pijatannya dan terus terang birahiku saat itu mulai menaik.Apa lagi kemudian ia mulai mengelus-elus lutut serta sedikit sebagian paha mulusku dengan lembut dengan tangan kasarnya.Makin lama makin naik,kini ia telah menjamah tengah pahaku sambil dielus dan dipijat-pijat lembut paha mulusku itu.
"Ahh"Tak sadar aku berteriak pelan nyaris takterdengar olehnya."Oh,kenapa bisa begini jadinya...,kenapa aku menjadi begitu terangsang oleh pijatannya...,kenapa birahiku menjadi begitu meninggi...kenapa aku menjadi rindu dengan tangan kasarnya..."Batinku mulai menjerit bimbang.Tapi kini tangan kasar kelaki tua itu telah jauh menuyusup makin ke dalam,bahkan beberapa kali tangannya sekarang telah menyentuh gundukan daging lembut kewanitaanku yang tanpa terlindung celana dalamku lagi!Usapannya begitu lembut...,pijatannya begitu pas kurasakan....Sentuhan satu jari dua jarinya membuat birahiku makin terbakar.
"Oh,lelaki tua ini memang sangat  berpengalaman terhadap wanita,aku bahkan telah memasuki arus permainannya....oh aku serasa mau dibawanya ke awang-awang,aku bahkan serasa sudah lupa kalau lelaki yang sama yang sekarang membuat diriku "terbang tinggi" adalah lelaki jahanam yang telah memperkosaku dengan brutal.".
"Aaah...uuhh."teriakku kembali ketika jari jemari kasarnya dengan sentuhan lembut sudah berani "bermain-main" di celah bibir kewanitaanku.Kadang diputar-putar,kadang digelitik-gelitik kadang juga diusap lembut dengan tempo yang pas dan teratur.Tak terasa pinggulkupun mulai bergoyang-kekiri-kekanan kadang sampai terangkat keatas.Kakiku kutekuk sendiri dan kujejak-jejakan seirama gelitikin dan usapan lelaki tua itu berulan-ulang.
Kini lelaki tua itu mulai mempercepat tempo permainnnya.
Belum cukup sampai di situ,kemudian ia membuka lipatan bibir kewanitaanku dan menguakannya lalu kurasakan jari-jari kasarnya digosok-gosokan di daerah klitorisku.Aku tambah menggeliat-geliat tak karuan dan mulai mendesah-desah pelan.
"Uh..eghh..ah""Desahku pelan.
Tetapi lelaki tua itu begitu pintar menaikkan birahiku aku semakin tak berdaya dengan permainannya.Aku berusaha menolak gejolak api birahi yang sudah terlanjur membakar seluruh tubuhku itupun hanya bisa sesaat.Selanjutnya diriku kembali masuk ke dalam arus birahi yang semakin membara,akupun tak kuat lagi.Persetan dengan hati kecilku yang mengatakan kalau diriku tak boleh kalah terhanyut oleh permainan nafsu birahi pemerkosaku sendiri.Lelaki itu jugabukan suamiku. Sekali lagi persetan dengan itu semua.Aku juga wanita normal,tak mungkin aku dapat menahan birahiku setinggi ini.Tubuhku sekarang sudah benar-benar tak bisa kukuasai lagi.Lelaki tua itu tambah keras dan mempercepat kocokannya di dalam liang kewanitaanku.Nampaknya ia telah menetahui kalau diriku telah dilanda birahi yang meninggi.Jadi kocokannya malah ia makin percepat.
"Aaahhhh...ahhhhh...aiiihhhh....aihhhhh..iihhh...ahhhhhhh..aaahhhhhh..."Aku menjerit panjang,bersamaan dengan itu keluar juga cairan kewanitaanku.Cukup banyak sehingga terasa membasahi seluruh rongga kewanitaanku bahkan meluber sampai di sela-sela paha mulusku.Tetapi Pak Khasan sama sekali tak menghentikan kocokan jar-jari kasarnya d dalam liang kewanitaanku yang telah sangat basah,malah sepertinya makin mempercepat kocokannya.Tubuhku kembali lagi menggeliat-geliat liar tidak karuan,deru nafasku makin cepat.
"Ahhh...aahh...aaaaaaiiiiihhh...aahhhh....."Aku berterik lagi dan kembali cairan kewanitaanku keluar cukup banyak.
Sekarang makin terdengar keras suara berkecipak di rongga kewanitaanku,karena lelaki tua itu masih mengocok liang kewanitaanku yang sudah"banjir" itu.Tetapi aku sendiri sudah tak berdaya,tubuhku terasa lemaa sekali.Tulang-tulang dan sendiku terasa seperti diloloskan.Aku bahkan sudah tak kuat bergerak sama sekali.Nafasku makin cepat terasa dan kepalaku terasa sedikit pening.Akupun akhirnya hanya bisa memejamkan kedua mataku.
Berikutnya aku kembali mengeluarkan cairan kewanitaanku sebanyak dua kali lagi,tiap keluarnya aku berteriak tetapi kini dengan suara lemah.Cairan itu begitu "banjirnya" sehigga membasahi dari paha sampai betis,bahkan sprei di ranjangkupun sampai basah semua.
Akirnya Pak Khasanpun menyudahi "permainannya" itu,ditariknya jari-jari kasarnya dari lubang kewanitaanku.Mataku sedikit terbuka ketika sempat kulihat jari-jari tangannya menjadi basah oleh cairan kewanitaanku.Lelaki tua itu tersenyum sambil menatap mataku yang sayu lalu kemudian ia menjilati dengan rakus jarinya sendiri bekas basahan cairan kewanitaanku.Aku merasa malu dan mata sayuku kembali kupejamkan.Tetapi sebelumnya ia mengarahkan sisa jarinya yang masih basih ke dekat bibirku.Aku cuma bisa menggelengkan kepalaku tetapi ia tetap menempelkan jari tangannya yang basah oleh cairan kewanitaanku ke bibirku dan mencucukannyak ke dalam mulutku.

"Kamu keluar banyak sekali!"Katanya singkat dekat di telingaku,kemudian ia mencium dan melumati bibirku.Setelah itu ia bangkit dan ngeloyor pergi ke luar kamar meninggalkan aku yang sudah tak berdaya itu dengan tubuh telanjang dan terangkang yang telah basah oleh cairanku sediri.Bahkan untuk mengatupkan kembali kedua kakiku yang telah terkangkangpun aku tidak sanggup lagi

Aku sungguh malu melihat diriku yang tak pernah biasa  meredam permainan nafsu birahi pria tua itu




Beberpa menit kemudian lelaki itu datang lagi










Postingan Populer

foolow

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Gambar 13

Template by : Urangkurai / powered by :blogger